SISTEM
BILANGAN
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pengantar
Organisasi Komputer
Disusun Oleh:
Intan
Oktaviani
NIM 12150912
Jurusan Manajemen
Informatika
Akademi Manajemen
Informatika dan Komputer
Bina Sarana
Informatika
Cimone-Tangerang 2016
Sistem Bilangan atau Number System
adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan
menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam
hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu :
Desimal (Basis 10), Biner (Basis
2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis
16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal (Basis 10)
Desimal (Basis 10) adalah Sistem
Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem
bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan
yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa
integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal
(decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan
perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini
dapat diartikan :
Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap
simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan.
Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot
dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu
bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel dibawah ini.
Dengan begitu maka bilangan desimal
8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Sistem bilangan desimal juga bisa
berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat
diartikan :
2. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri
dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von
Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke
sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem Bilangan
Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut
ini :
Berarti, Bilangan Biner 1001
perhitungannya adalah sebagai berikut :
3.
Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah Sistem
Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke
sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan
Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut
ini :
Berarti, Bilangan Oktal 1022
perhitungannya adalah sebagai berikut :
4. Hexadesimal (Basis 16)
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan
Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16
simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14),
F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan
huruf. Huruf A mewakili angka 10, Bmewakili
angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili
angka 15.
Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di
konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal
merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Sistem Bilangan Binari
Sistem bilangan binari adalah sistem bilangan yang
menggunakan basis 2. Sistem bilangan binari menggunakan 2 macam simbol yaitu :
0 dan 1. Contoh bilangan binari misalnya bilangan binari 1001. Ini dapat
diartikan (dikonversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position value dalam sistem bilangan
binari merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut
ini :
Berarti, bilangan binari 1001
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Atau dengan rumus sebagai berikut :
Contoh, bilangan binari 101101 dapat
dilihat nilainya dalam sistem bilangan desimal menggunakan rumus diatas sebagai
berikut :
Penjumlahan Bilangan Binari
Pertambahan atau penjumlahan pada sistem bilangan binari
dilakukan dengan cara yang sama dengan penjumlahan pada sistem bilangan
desimal. Dasar pertambahan/penjumlahan pada masing-masing digit bilangan binari
adalah sebagai berikut :
Contoh pertambahan bilangan binari
misalnya 1111 + 10100 hasilnya adalah 100011 dengan cara sebagai berikut :
Pengurangan Bilangan Binari
Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara
yang sama dengan pengurangan pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan
untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Berbagai contoh pengurangan pada
sistem bilangan binari bisa dilihat dibawah ini :
KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Pengurangan juga bisa dilakukan dengan komplemen. Komplemen ada du macam yaitu
:
§
Komplemen basis minus 1 (radix-minus-one complement)
§
Komplemen basis (radix complement)
Pada sistem bilangan desimal dikenal dua macam komplemen yaitu :
§
Komplemen 9 (9s complement)
§
Komplemen 10 (10s complement)
Sedangkan pada sistem bilangan binari juga ada 2 macam komplemen yaitu :
§
Komplemen 1 (1s complement)
§
Komplemen 2 (2s complement)
Contoh pengurangan dengan komplemen 9 pada sistem
bilangan desimal adalah seperti berikut :
Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan
desimal dilakukan dengan mengurangkan angka 9 untuk masing-masing digit dalam
bilangan pengurangan. Perhatikan, pada komplemen 9, digit 1 paling ujung kiri
dipindahkan untuk ditambahkan pada digit yang paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 10 pada sistem bilangan
desimal bisa dilihat pada contoh berikut :
Komplemen 10 dari bilangan desimal
adalah hasil komplemen 9 ditambah 1, misalnya komplemen 10 dari nilai 321
adalah 679 (atau dengan cara 1000 – 321 = 679). Pada komplemen 10, hasil digit
1 yang paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Cara yang sama dapat dilakukan pada sistem bilangan binari.
Contoh pengurangan pada sistem bilangan binari dengan komplemen 1 adalah
sebagai berikut :
Komplemen 1 di sistem bilangan binari
dilakukan dengan mengurangkan setiap bit (digit) dari nilai 1, atau dengan
mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil
digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Sedangkan contoh pengurangan dengan komplemen 2 pada sistem
bilangan binari adalah sebagai berikut :
Komplemen 2 pada sistem bilangan
binari adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari
binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan
komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Perkalian Bilangan Binari
Perkalian pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara
yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk
masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Contoh perkalian pada sistem bilangan
binari adalah sebagai berikut :
Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian pada sistem bilangan binari yaitu
:
§
Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
§
Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Binari
Pembagian pada sistem bilangan binari juga dilakukan dengan cara yang sama
seperti pada pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai
arti, sehingga dasar pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai
berikut :
Contoh pembagian pada sistem bilangan
binari adalah sebagai berikut :
Komentar
Posting Komentar